Selasa, 24 Januari 2017

Kentang yang Dimasak Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Kanker

Begitu juga dengan makanan berpati lain seperti roti dan umbi-umbian.

Kentang dan roti yang dimasak dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kanker pada mereka yang mengonsumsi dua makanan tersebut secara rutin. Hal itu diungkapkan oleh sebuah studi baru yang dilakukan di Inggris.
Dilansir dari laman Times of India, Food Standards Agency (FSA) Inggris mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh substansi yang dinamakan acrylamide, yang tercipta ketika makanan yang mengandung pati dipanggang, dibakar atau digoreng terlalu lama dengan suhu tinggi.
Untuk meminimalisir bahayanya, FSA lantas menyarankan masyarakat untuk memasak kentang, roti dan makanan berpati lain dalam waktu yang tidak terlalu lama, dengan suhu yang cukup, hanya sampai makanan berubah warna menjadi kecoklatan.
Mereka juga mengatakan, bahwa kentang sebaiknya tidak disimpan di dalam lemari es, karena dapat meningkatkan kandungan acrylamide. Kentang juga harus dipotong dalam bentuk wedges untuk mengurangi area permukaan yang terpapar suhu tinggi ketika dimasak hingga batasan tingkatnya.
"Studi ilmiah menunjukkan, acrylamide berpotensi menyebabkan kanker pada manusia. Untuk itu, masak makanan berpati seperti kentang, umbi-umbian dan roti hingga berwarna coklat keemasan," demikian tertulis dalam laporan studi.
Studi itu juga mengungkapkan bahwa menurut bukti dari studi yang dilakukan terhadap hewan, acrylamide memiliki potensi berinteraksi dengan DNA di sel-sel manusia, sehingga bisa dikaitkan dengan kanker.
International Agency for Research on Cancer World Health Organization (WHO) sendiri telah mengklasifikasikan acrylamide sebagai 'kemungkinan karsinogen manusia'.
Mengonsumsi zat tersebut akan menimbulkan kategori risiko yang sama dengan  menggunakan steroid anabolik, mengonsumsi daging merah, minum minuman yang sangat panas atau bekerja sebagai penata rambut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar